Saturday

SepeNgGaL Asa TerHemPas LaRa

Telah kutelusuri setiap jalan yang terus berliku dalam setiap hembusan nafas yang terus mengalun manja dalam dekapan.
Detik demi detik kulewati tanpa aku bisa terus meratapi setiap lajunya lara yang mengendap dalam hasrat dan angan.

Kini rasa itu . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
apakah harus aku buang jauh atau memang harus aku membunuhnya dalam hasrat dan kukubur dalam-dalam hingga bersemayam diperaduan agar tak bisa bangkit kembali menyusuri hati yang telah mati . . . . . . . . . ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Aku tak pernah mengerti apa yang sebenarnya terjadi dalam hidup, setiap permasalahan yang ada aku anggap hal biasa dalam kehidupan. Namun kadang aku hanya berfikir kegersangan hati yang selama ini kurasakan kini mulai ada hujan yang membasahinya hingga menjadi lebih subur dan hidup kembali.

Dengan penuh senyuman dan asa yang terus melaju begitu cepatnya, aku merasakan kebahagiaan dan aku terus ber asa ria agar bahagia itu tidak hanya semu.
Hari-hari yang kulewati begitu berwarna dengan menjuntai setiap asa yang kurajut secara perlahan namun pasti aku kembali merasakan seteguk cinta yang telah lama aku tak pernah merasakannya…
Begitu manis mesipun agak asam dan agak getir sedikit tapi aku sangat menikmatinya dan begitu mewarnai hati yang pernah pekat.

Tapi…
saat aku mulai merasakan dan menikmati semua rasa itu . . . .
baru saja beberapa saat kini aku harus mendengar kata darinya “hanya sebagai sahabat” , begitu sesak dadaku seolah nafas tersekat sebongkah batu yang mengganjal begitu menyakitkan…

Seperti bom waktu yang tiba-tiba meledak dalam ruang hati yang paling dalam begitu hancur berkeping-keping dan remuk redam seolah tak kan pernah bisa menyatu lagi …

setiap rasa dan asa yang aku punya kini sirna di telan badai yang meronta hingga mengalirlah air mata yah air mata yang pernah kering kini harus kembali membanjiri pelupuk mata yang telah damai

hati yang kembali tersenyum kini harus bermuram durja tanpa cahaya semua terasa gelap dan pekat tanpa bisa berkata hanya tangis melanda lara yang mendera dalam asa . . . . . . . . . . .

Tuhan . . . . . . .
Apakah sepenggal asa itu harus terhempaskan karna lara ? ? ?
apakah aku harus merasakan lagi rasa kecewa seperti waktu lalu ?
ataukah aku harus menghentikan hati tuk tidak jatuh cinta lagi ? ?
apakah aku harus selalu terpenjara sepi disini sendiri ??
hanya Engkaulah yang tahu jawabnya apa yang terbaik dalam setiap detik kehidupanku dan aku percaya Engkau pasti memberikan yang terbaik amin…

if i could you this feeling....

0 comments:

Post a Comment

muSHANG きつね © 2008. Design by :Yanku Templates Sponsored by: Tutorial87 Commentcute