Painting A Beautiful Heart

“sampai kapan elo mau bertahan?”
“ gak tau… sampai aku ketemu ama seseorang lagi nanti.”

Sepenggal percakapan di tengah hari di suatu ym kakek-kakek bersama dengan seorang sahabat..

Hari itu hati aku kembali diobrak, dengan pertanyaan-pertanyaan yang sesungguhnya sih biasa-biasa saja… hanya karena kami membahas nya dalam-dalam dengan suatu kegalauan yang sedang menyelimuti dua hati di siang itu…

Hari itu sahabat aku jadi tau persis apa yang membuat aku bertahan menyayanginya… meskipun dia bikin aku makan hati, meskipun dia bikin aku sakit, tapi aku tetep sayang sama dia.. dan hal itu akan terus berjalan… entah sampai kapan..aku juga salah

“ Aku tahu, sulit bagi loe untuk ngerti kenapa aku masih mau berhubungan dengan dia, aku gak papa deh sakit hati, aku udah kebal ama perasaan itu, asal dia bisa jadi orang yang lebih baik daripada sekarang, asal dia bisa ngerti jalan mana yang benar dan harus dia ambil… aku rela koq ngorbanin perasaan aku supaya dia bisa melihat kebenaran itu…”

Kata-kata itu sempat terlontar dari mulut aku dalam suatu argumentasi kecil dengan seorang teman baik aku yang lain, di siang hari yg lain… dia hanya bisa geleng-geleng kepala melihat sikap ku dan kekerasan kepala ku ini…ngee~~

Ada yang bilang aku bodoh,
ada yang kasian sama aku,
ada yang gemes sama sikap aku ini,
ada yang bilang aku sok naïve,
ada yang bilang aku sok jadi martir…

Terserah mereka mau bilang apa…

Tapi sekali aku sayang sama orang, aku gak bisa ngasih yang setengah2…
Dan sekali aku sayang sama orang, aku mengharapkan yang terbaik buat dia…
Iya sebenarnya aku pengen sangat menyayanginya, kadang kala slalu omongan erti yang berlainan, terok btol...